Tuesday, June 14, 2016

JENIS-JENIS KARANG ASTREOPORA DI INDONESIA

Genus Astreopora

Karang genus Astreopora merupakan salah satu genus karang dari family Acroporidae, dengan ciri ukuran koralit lebih besar, septa berkembang dengan baik serta kolumela yang sederhana. Karang dari genus Karang Astreopora merupakan karang yang memiliki bentuk koloni berupa massive. Karang Astreopora merupakan karang yang agak berbeda dari genus Acrooridae lainnya.  Karang genus Asreopora  mempunyai 12 jumlah jenis atau sepsis dan tersebar di seluruh perairan Indonesia.

Gambar. Karang spesies Astreopora myriophthalma (Sumber; Arkive.org)

JENIS-JENIS KARANG ANACROPORA DI INDONESIA

Genus Anacropora
Karang dari genus Anacropora merupakan karang bentuk percabangannya arboresen atau kapitosa, radial koralit hampir semuanya bebrbentuk tenggelam atau  atau setengah tenggelam dan tidak memiliki axial coralit. Karang Anacropora merupakan salah satu dari  empat genus dari family Acroporidae

Gambar. Karang Anacropora spinosa (Sumber: Arkive.org)

JENIS-JENIS KARANG MONTIPORA DI INDONESIA

Genus Montipora
Genus karang Montipora merupakan genus karang paling sering ditemukan mendominasi perairan dangkal yang berkaitan dengan intensitas cahaya yang bagus serta kejernihan suatu perairan. Genus karang Montipora memiliki bentuk koloni  berupa lembaran, merayap, bercabang dan submassive. Sebaran karang dari genus Montipora dapat ditemukan tersebar di suluruh perairan Indonesia.

Gambar. Karang dari genus Montipora (Sumber: Google)

JENIS-JENIS KARANG ACROPORA DI INDONESIA

Acropora
Karang Acropora merupakan genus karang dari Acroporidae yang memiliki jumlah sepesies terbanyak dibandingkan genus karang lainnya. Karang dari genus Acropora  biasanya tumbuh dan berkembang pada perairan yang jernih serta dimana lokasi sering terjadi pecahan ombak. Bentuk koloni karang dari genus Acropora ini umumnya bercabang atau branching dan tergolong kedalam karang yang cepat tumbuh namun sangat rentan terhadap perubahan lingkungan seperti suhu, dan sedimentasi serta pengrusakan akibat penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

Gambar. Karang dari genus Acropora (Sumber; foto koleksi pribadi)

Sunday, June 12, 2016

LYCAENIDAE

Family Lycaenidae
Kupu-kupu dari family Lycaenidae ini memiliki ukuran kecil bahkan ada yang memiliki ukuran yang sangat kecil. Kupu-kupu dari family Lycaenidae umumnya edapat dijumapai pada hari yang cerah, di daerah atau tempat yang terbuka. Perlu diperhatikan bahwa beberapa dari anggota family Lycaenidae ini, ulat atau larva bersimbiosis mutualisme dengan semut, dimana ulat memanfaatkan semut untuk menjaganya dari parasit dan semut memperoleh cairan manis yang dikeluarkan pada ruas ketujuh abdomen ulat tersebut.

Gambar. Kupu-kupu dari kelompok Lycaenidae dengan spesies Straymon melinus (Sumber: google)

PIERIDAE

Family Pieridae
Kupu-kupu dari family Pieridae merupakan kupu-kupu yang berukuran kecil sampai dengan sedang. Kupu-kupu dari family Pieridae umumnya dijumpai pada hari yang cerah dan ditempat yang terbuka. Beberapa anggota dari family Pieridae bersimbiosis dengan semut. Kupu-kupu dari family Pieridae biasanya menarik perhatian dikarenakan terbang berkelompok dengan jumlah yang banyak. Tumbuhan yang menjadi pakan dari ulat pada family Pieridae ini berasal dari family Fabaceae, Santalceae dan Lauraceae

Gambar. Kupu-kupu Leptosia nina dari famili Pieridae (Sumber; foto koleksi pribadi)

PAPILIONIDAE

Famili Papilionidae
Kupu-kupu dari kelompok ini kebanyakan berukuran sedang sampai dengan ukuran besar, dimana kuupu-kupu ini pola warna yang mearik seperti merah, kuning, hijau dengan kombinasi hitam dan putih. Kupu-kupu dari family Papilionidae biasa juga dikenal dengan kupu-kupu sayap burung birdwing atau Swallowtails. Tapi paling umum kebanyakn menganalnya dengan kupu-kupu swallowtails, hal ini dikarenakan beberapa jenis sayap belakangnya memanjang membentuk bangunan mirip ekorserta cara terbang yang lambat merip burung laying-layang.

Gambar. Kupu-kupu dari Famili Papilionidae, spesieas Graphium agamemnon (Sumber: Foto Koleksi pribadi)

Saturday, June 11, 2016

MORFOLOGI KUPU-KUPU

Morfologi Kupu-kupu
Bentuk Tubuh Kupu-kupu
Kupu-kupu deawas memiliki bentuk tubuh atau merfologi yang terbagi atas 3 bagian yaitu:
  1. Kepala (Head)
  2. Thorax/ dada
  3. Abdomen/ perut.

Gambar. Morfologi kupu-kupu

Friday, June 10, 2016

POINT INTERCEPT TRANSECT (PIT)

Apa itu Point Intercept Transect (PIT)???
Point Intercept Transect (PIT) merupakan metode untuk memantau kondisi substrat dasar perairan yang dikeluarkan oleh reef check foundation yang mana untuk memonitoring persentase karang hidup hidup, karang mati, karang rusak serta biota lainnya yang berada dalam ekosistem karang tersebut. Metode PIT merupakan salah satu metode untuk mengetahui kondisi terumbu karang serta dalam pelaksanaannya menggunakan waktu yang relative efisien atau cepat. Dalam pelaksanaannya metode ini menggunkan poin pengamatan tiap 0.5 meter.

Gambar. Metode Point Intercept Transect (PIT). (Sumber: Reef Check Manually)

Thursday, June 9, 2016

CORAL WATCH

Apa itu Coral watch???
Coral watch merupakan salah satu program untuk memantau kesehatan dan pendidikan mengenai karang yang dikeluarkan oleh The Universitay of Queensland, dimana Coral Watch dalam aplikasi pelaksanaan dilaangan menggunakan tebel kesehatan karang. Tabel kesehatan ini merupakan metoda yang sederhana yang tidak merusak untuk memantau pemutihan dan kesehatan karang. 

Gambar. Tabel kesehatan karang dan penilaian (Sumber: Coralwatch.org)

QUADRAT METHODS

Metode Kuadrat
Gambar. Metode Kuadrat

Wednesday, June 8, 2016

BELT TRANSECT METHODS

Transek Sabuk/ Belt Transect Methods

Apa itu Belt Transek???
Belt Transek atau yang biasa dikenal dengan nama metode transek sabuk dimana transek sabuk digunakan untukmenggambarkan kondisi populasi suatu jenis karang yang mempunyai ukuran relatif beragam atau mempunyai ukuran maksimum tertentu misalnya karang dari genus Fungia. Metode ini juga biasa digunakan untuk survey ikan indikator karang, kesehatan karang dan kerusakan karang, jumlah koloni diameter terbesar dan jumlah jenis di suatu daerah terumbu karang.

Gambar. Metode Transek sabuk atau Belt Transect Methods

Tuesday, June 7, 2016

LINE INTERCEPT TRANSECT (LIT)

Metode Line Intercept Transect (LIT)

Apa itu Line Intercept Transect (LIT)

Metode Line Intercept Transect (LIT) biasa juga dikenal dengan nama metode transek garis (Indonesia). Metode Transek garis (LIT) merupakan metode dasar untuk menggambarkan struktur komunitas karang  dalam bentuk persentase karang. Metode transek garis (LIT) ini juga biasa dikombinasikan dengan metode kuadran. Metde transek garis (LIT) dilakukan dengan mengamati atau mengukur parameter substrat yang berada pada garis atau meteran dengan ukuran tertentu.

Gambar Pengambilan data dengan Metode Line Intercept Transect (LIT). (Sumber foto Koleksi Pribadi)

Monday, June 6, 2016

METODE MANTA TOW

Apa itu metode Manta Tow???

Metode manta tow merupakan suatu teknik pengamatan terumbu karang secara menyelurh dalam waktu yang singkat dengan cara pengamat berada dibelakang perahu yang ditarik menggunakan tali dan papan sebagai papan dimana kapal bergerak secara perlahan dan tetap dan melintas diatas permukaan karang.
Gambar. Metode Manta Tow

Metode manta tow biasanya digunakan untuk melihat kondisi terumbu karang, yang biasanya untuk melihat kerusakan yang diakibatkan oleh badai, bleaching, daerah bekas bom dan predasi yang disebabkan oleh Acanthaster plancii/ bulu seribu (COTs)

Sunday, June 5, 2016

METODE SURVEI KARANG

Survei kondisi terumbu karang dapat dilakukan dengan berbagai metode tergantung pada tujuan survey, waktu yang tersedia, tingkat keahlian peneliti serta ketersedian sarana dan prasaran. Agar hasil survey dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maka sangat perlu diperhatikan keterwakilan dalam pemilihan lokasi atau tempat sampling, panjang, luasan transek (sampling) dan banyaknya ulangan yang diperlukan.

Gambar. Survei karang dengan Metode PIT (Sumber: Foto Koleksi Pribadi)

Saturday, June 4, 2016

MONTIPORA

Montipora
Montipora merupakan salah satu marga atau genus dari family Acroporidae. Acroporidae memiliki 4 marga atau genus yaitu Acropora, Ancaropora, Montipora dan Astreopora.  Selain dari genus Acropora yang sering ditemukan, Montipora juga termasuk sering mendominasi suatu daerah. Genus Montipora ini sangat tergantung pada kejernihan suati perairan. Montipora biasanya berada pada perairan dangkal dimana sangat erat dengan kaitannya dengan intensitas cahaya yang akan diperoleh.

Bernard mengidentifikasi bahwa genus Montipora ada sekitar 135 jenis, akan tetapi saat ini yang dikenal hanya ada sekitar 45 jenis atau spesies, dimana sebarannya dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia.


Gambar. Karang dari gebus Montipora (Sumber: foto koleksi pribadi)

Tuesday, May 31, 2016

Monday, May 30, 2016

ACROPORA

Acropora

Acropora merupakan karang hermatipik yang hidupnya berkoloni serta keberadaannya masih melimpah serta hampir semua bentuk pertumbuhan koloni karang hermatipik dimiliki karang ini. Acropora merupakan karang yang hidupnya berkoloni dimana karang ini merupakan salah satu genus dari family Acroporidae. Karang Acroporidae memiliki 4 genus yaitu Acopora, Anacropora, Astreopora, dan Montipora

Gambar. Karang dari genus Acropora. (Sumber: Koleksi foto pribadi)

Friday, May 27, 2016

TAHAPAN TRANSPLANTASI KARANG

Tahapan Transplantasi Karang

Seperti yang dijelaskan di sebelah tentang transplanatsi karang merupakan upaya pengembalian karang yang sudah rusak melalui pencangkokan dan pemotongan (Fragmentasi) ditempat karang yang rusak atau kurang karangnya. Sekarang kita akan membahas Tahapan Transplantasi Karang. Sebelum masuk ketahap transplantasi karang sebaiknya kita kenal lebih jauh tentang metode yang sering dilakukan dalam transplatasi karang.
Gambar. Tahapan Transplantasi (Sumber: Koleksi pribadi)

Thursday, May 26, 2016

KLASIFIKASI KUPU-KUPU

Klasifikasi Kupu-kupu

Kupu-kupu merupakan hewan yang memiliki sayap yang cantik serta mampu terbang dengan anggunnya. Kupu-kupu termasuk kedalam ordo Lepidoptera. Lepidoptera berasala dari bahasa Yunani, yaitu “Lepido” yang artinya sisik dan “ptera” yang artinya sayap.
Ciri-ciri Lepidoptera yaitu;

1.    Memiliki dua pasang sayap
2.    Sayap belakang biasanya sedikit lebih kecil daripada sayap depan.
3.    Sayapnya ditutupi oleh bulu-bulu atau sisik.
4.    Metamorfosis Sempurna
Gamabar. Butterflies (Sumber; Foto Koleksi Pribadi)

Wednesday, May 25, 2016

REPRODUKSI SEKSUAL KARANG

Kelamin Pada Karang
 
Reproduksi seksual merupakan reproduksi yang melibatkan peleburan sperma dan ovum (fertelisasi). Reproduksi seksual karang dimulai dengan pembentukan calon gamet sampai terbentuknya gamet matang, proses ini disebut dengan gametogenesis. Selanjutnya gamet yang matang atau masak dilepaskan dalam bentuk telur atau planula.

Gambar. Spowning (Sumber: Coral watch; Video-Introduction to CoralReefs_bahasa Indonesia)

TRANSPLANTASI KARANG

Apa itu Transplanatasi Karang???
 
Trnasplantasi karang merupakan salah satu upaya mengembalikan atau pemulihan terumbu karang melalui pencangkokan atau pemotongan (fragmentasi) karang hidup untuk ditanam atau dicangkok ditempat yang kurang karang, dan karangnya mengalami kerusakan yang bertujuan untuk memulihan terumbu karang.

Gambar. Prosedur Transplantasi Karang (Sumber; Peraturan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Tentang Pedoman dan Penangkaran/ Transplantasi Karang Hias yang di Perdagangkan)

Tuesday, May 24, 2016

CORAL BLEACHING

Coral Bleaching

Apa itu Coral Bleaching???
Coral bleacing merupakan perubahan warna pada jaringan karang dari warna kecoklatan, kehijauan menjadi warna putih, sehingga di Indonesia disebut sebagai pemutihan karang. Coral bleaching atau pemutihan karang terjadi akibat hilangnya microalgae pada jaringan karang, dimana microalgae ini yang memberikan warna pada karang serta menyuplai makanan pada polip karang kurang lebih 97%. Microalgae ini merupakan simbion dari karang yang hidup didalam jaringan polip karang, microalgae ini dikenal dengan nama zooxanthellae.

Gambar. Proses Pemutihan Karang (Sumber; Buku How To Asses Coral Bleaching In Your Community)

Monday, May 23, 2016

Sistematika Karang

Sistematika Karang

Karang sudah termasuk salah satu keluarga besar biota laut yang dapat menyengat yang dikenal dengan Cnidaria (Cnidaria= Jelatang). Cnidaria dibagi menjadi 2 kelompok yaitu Hydrozoa dan Anthozoa, dimana kedua kelompok ini memiliki skeleton kapur didalam tubuhnya. 

Sumber: Foto koleksi Pribadi

Wednesday, May 18, 2016

KLASIFIKASI JAMUR

Klasifikasi jamur:
Seperti Pembahasan sebelumnya mengenai pengertian jamur, ciri-ciri jamur, habitat jamur serta reproduksi jamur. kali ini, kita akan membahas mengenai Klasifikasi jamur. seperti yang terdapat dibawah ini,  pengklasifikasian ini mengacu pada Webste J. and Weber R.W.S. (2007).

Gambar 1. Gambar pengkalisifikasian umum (Sumber; Paper Fungi Classification and Nomenclatur)


Sunday, May 15, 2016

Jamur (Fungi)

Apa itu Jamur (Fungi)???

Jamur merupakan organisme eukariotik dikarenakan sel penyusunnya telah memiliki membrane inti. Jamur termasuk oraganisme heterotrof (Tidak dapat membuat makanannya sendiri), dikarenakan tidak memiliki klorofil sehingga memperoleh makanan dengan penyerapan nutrisi serta bereproduksi dengan spora.
Gamba. Jamur (Sumber: Foto Koleksi Pribadi)

Thursday, March 10, 2016

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

Peraturan

      Sejak tahun 1984 pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundangan yang terkait dengan keanekaragaman hayati. Berikut ini adalah daftar peraturanperaturan tersebut yang diklasifikasikan berdasar bentuk perundangannya:

a. Undang-undang
  1. Undang  Undang Nomor 5 Tahun 1994 Tentang Pengesahan United Nations Convention On Biological Diversity;
  2. Undang  Undang Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya;
  3. Undang  Undang  Nomor. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
  4. Undang  Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan;

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Biodeversity

Defenisi
     Pengertian atau definisi Keanekaragaman hayati dapat diartikan dari berbagaiaspek, uraian dibawah ini setidaknya mewakili beberapa diantaranya :
  • Keanekaragaman hayati adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keanekaan bentuk kehidupan di bumi, interaksi di antara berbagai makhluk hidup serta antara mereka dengan lingkungannya;
  • Keanekaragaman hayati mencakup semua bentuk kehidupan di muka bumi, mulai dari makhluk sederhana seperti jamur dan bakteri hingga makhluk yang mampu berpikir seperti manusia;
  • Keanekaragaman hayati ialah fungsi-fungsi ekologi atau layanan alam, berupa layanan yang dihasilkan oleh satu spesies dan/atau ekosistem (ruang hidup) yang memberi manfaat kepada spesies lain termasuk manusia
  • Keanekaragaman hayati merujuk pada aspek keseluruhan dari system penopang kehidupan, yaitu mencakup aspek sosial, ekonomi dan lingkungan serta aspek sistem pengtahuan dan etika, dan kaitan di antara berbagai aspek ini; 
  • Keanekaan sistem pengetahuan dan kebudayaan masyarakat juga terkait erat dengan keanekaragaman hayati.
     

Wednesday, March 9, 2016

CONCENTRICYCLOIDEA

ASTER LAUT

       Concentricyloidea merupakan kelas dari filum Echinodermata yang baru saja ditemukan pada tahun 2003. Jadi penjelasan menganai kelas Concentricycloidea masih sangat jarang Class Concentricycloidea dikenal juga dengan nama Kelompok Aster laut atau Sea Daisies. Aster laut merupakan hewan laut yang bentuknya seperti piringan yang sedikit aneh, ukuran   kurang dari 1 cm, Aster laut ditemukan diperairan dengan kedalam 1000 m dibawah laut dan kelompok Aster laut pertama kali ditemukan di Selandia baru.
    

Tuesday, March 8, 2016

ECHINODERMATA

Echinodermata

    Filum Echonodeta berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata Echinos (Duri) dan Derma berarti kulit. Jadi Echinodermata berarti hewan yang berkuli duri yang banyak ditemukan hampir disemua kedalaman. Filum ini muncul di periode Cambrian awal dan terdiri atas 7.000 spesies yang masih hidup dan 13.000 spesies yang sudah punah.

    Echinodermata merupakan filum hewan terbesar yang tidak memiliki anggota yang mampu hidup di air tawar atau darat. Echinodermata sangat khas karena bentuk tubuhnya simetris radial (Memiliki jari-jari yang simetris), khususnya simetris bilateral pentameral (Memiliki jari-jari yang simetris terbagi lima). Walaupun Echinodermata terlihat primitif, filum Echinodermata masih berkerabat dekat dengan Chordata, dan simetris radilanya berevolusi secara sekunder. 

Monday, March 7, 2016

SEJARAH PENYELAMAN

HISTORY 

   Menyelam merupakan kegiatau atau aktivitas outdoor yang menyenangkan dikarenaka kita dapat melihat dan menjelajahi keindahan dan kecantikan dunia bawah lawat yang penuh warna-warni serta ketakjuban. Selain dapat menikmati keindahan bawah laut, meyelam juga memiliki tantangan yang berat serta beresiko sehingga mampu memacu adrenalin, rasa keingin tahuan serta kebahagian tersendiri bagi pelaku.
    

   Kapan Manusia pertama kali menyelam??? Tidak ada seorangpun yang tahu pasti kapan manusia pertama kali menyelam, namun bukti sejarah menunjukkan bahwa manusia pertama kali menyelam menggunakan kulit domba yang terisi udara, hal dicatat dan tertulis pada relief dinding batu  yang menggambarkan expedisi Assyiria di abad ke 9. Relief tersebut dapat dilihat di Great Britain museum di U.K. Relief tersebut

SEMUT

Pengenalan Semut

       Semut adalah makhluk hidup dengan populasi terpadat di dunia. Perbandingannya, untuk setiap 700 juta semut yang muncul ke dunia ini, hanya terdapat 40 kelahiran manusia. Tentu masih banyak informasi lain yang menakjubkan bisa dipelajari tentang makhluk ini. 

      Semut merupakan salah satu kelompok yang paling “social” dalam genus serangga dan hidup sebagai masyarakat yang disebut “koloni”, yang “terorganisasi” luar biasa baik. Tatanan organisasi mereka begitu maju sehingga dapat dikatakan dalam segi ini mereka memiliki per-adaban yang mirip dengan peradaban manusia.

       Semut merawat bayi-bayi mereka, melindungi koloni, dan bertempur di samping juga memproduksi dan menyimpan makanan. Bahkan ada koloni yang melakukan pekerjaan yang bersangkutan dengan “pertanian” atau “peternakan”. Dengan jaringan komunikasi yang sangat kuat, hewan ini begitu unggul sehingga tak dapat dibandingkan dengan organisme mana pun dalam segi spesialisasi dan organisasi sosial. 

Kupu-kupu dan Ngengat

Kupu dan Ngengat
   Kupu-kupu, siapa yang tidak mengenal makhluk yang cantik, anggun dan menawan ini. Kupu-kupu yang terbang diadapan kita mampu memukau dan menarik perhatian dikala kupu-kupu mengepakkan sayapnya secara gemulai. Selain cantik kupu-kupu juga merupakan serangga yang tidak berbahaya.
    Di dalam ilmu Taksonomi kupu-kupu dan Ngengat dikelompokkan kedalam kelas insekta atau serangga dikarenakan tubuh yang beruas-ruas dan kaki 3 pasang (6 kaki). Kupu-kupu dimasukkan kedalam sub-kelas Pterygota dikarenakan  kupu-kupu memiliki sayap, dimana sayap kupu-kupu tertutup oleh sisik yang halus (Tersusun kayak genteng) maka kupu-kupu dimasukkan ke dalam bangsa atau ordo Lepidoptera. Berdasarkan dari bentuk tubuh dan aktifitasnya, ordo Lepidoptera dikelompokkan menjadi dua sub ordo, yaitu Rhopalocera (butterflies) jika aktif di siang hari dan Heterocera (moth) jika aktif di malam hari. Kupu-kupu (butterflies) memiliki sayap yang relatif indah dengan warna menarik, sedangkan ngengat (moth) bersayap kusam dan kurang menarik. Biasanya tertarik pada cahaya lampu.

Sunday, March 6, 2016

Genus Karang di Indo-Pasifik

Genus Karang

Apa itu genus???
      Sebelum masuk terlalu jauh atau lebih dalam mari kita kenal apa itu genus? Dalam biologi, genus (jamak genera) atau marga adalah salah satu bentuk pengelompokan dalam klasifikasi makhluk hidup yang lebih rendah dari familia. Anggota-anggota genus memiliki kesamaan morfologi dan kekerabatan yang dekat. Dalam sistem tatanama binomial, nama suatu spesies makhluk hidup terdiri atas dua kata, yaitu: nama genusnya (diawali dengan huruf kapital) dan nama penunjuk spesiesnya dengan ditulis atau cetak miring
      Karang tumbuh dengan baik di daerah Indo-Pasifik hingga mencapai kurang lebih 80 marga. Faktor alami yang menyebabkan karang dapat tumbuh dengan baik di Indo-Pasifik barat. Sebagai contoh betapa kayanya jenis karang yang tumbuh di daerah Indo-Pasifik dibandingkan dengan Laut Karibia, adalah marga Acropora di Laut Karibia hanya terdiri dari 3 jenis sedangkan di Samudera Pasifik terdiri dari sekitar 80 jenis. Sedangkan marga Porites di Karibia mempunyai 3 jenis dan 20 jenis untuk laut Indo-Pasifik.
      

Saturday, March 5, 2016

Trilobita

Subfilum Trilobita

      Subfilum TRILOBITA Trilobita diperkirakan hidup pada era Palaeosoic, terutama semasa kala (periode) Cambrian dan Ordovician, kira-kira 600-150 juta tahun yang lalu. Hanya fosilnya saja yang dikenal. Trilobita merupakan hewan laut purba yang bentuknya menyerupai lipan dan kutu kayu, dimana trilobite ini sebenarnya masuk kedalam Crustacea.
Fakta Tentang Trilobita
  1. Trilobita merupakan Arthropoda purba.
  2. Trilobita berasal dari bahasa latin yaitu Tri-lob-ite yang berarti tiga bagian tubuh
  3. Trilobita memiliki tiga lobus vertikal yaitu lobus pleura kiri, lobus pleura kanan dan lobus aksial

Friday, March 4, 2016

ARTHROPODA

Arthropoda
Apa itu Arthropoda?
      Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu “Arthro” dan “podos”.  Kata “Arthro” berarti ruas atau sendi sedangkan “podos” memiliki arti kata kaki atau juluran, jadi Arthropoda berarti hewan yang memiliki kaki beruas. Berkuku dan bersegmen. Arthropoda merupakan hewan tripoblastik silomata dan bilateral simetris. Filum Arthropoda merupakan golongan hewan yang paling besar yang menghuni dunia ini dan diperkirakan lebih dari 80% dari seluruh jenis hewan yang ada sekarang ini. Arthropoda menghuni semua jenis habitat yang ada, baik teresterial maupun akuatik.