Bulu Babi
Suwignyo et al. (2005) menyebutkan bahwa tubuh bulu babi berbentuk bulat atau pipih bundar, tidak bertangan, mempunyai duri-duri panjang yang dapat digerakkan. Bulu babi oleh masyarakat yang tinggal di daerah pantai kawasan Timur Indonesia lebih dikenal dengan nama duri babi yang merupakan salah satu dari sekian jenis makrobenthos dari kelas echinoidea yang dapat mencapai ukuran diameter 163 mm dan mencapi berat 200 gr. Bulu babi dari kelas echinoidea, yang hidup di dunia diperkirakan sebanyak 800 jenis dan terbagi dalam 2 anak kelas yaitu Perischoechinoidea yang terdiri dari 1 bangsa dan 2 suku, sedangkan anak kelas Euchhinoidea terdiri dari 14 bangsa dan 44 suku (Aziz, 1987). Bulu babi ini ditemukan antara lain di laut Hindia, Australia, Philipina dan Afrika (Clark dan Rowe, 1971).
Klasifikasi Bulu Babai
Pengklasifikasian bulu babi sangatlah penting dikarenakan sangat berguna dalam penentuan nama spesies, sehingga dalam pemberian nama juga sangat memudahkan serta pengetahuan mengenai organisme tersebut menjadi detail.
Klasifikasi bulu babi menurut Heinke dan Schultz (2006) adalah sebagai berikut :
Filum : Echinodermata
Subfilum : Echinozoa
Kelas : Echinoidea
Ordo : Cidaroida
Famili : Cidaridae, Psychocidaridae, Histocidaridae
Ordo : Echinothuroida
Famili : Echinothuridae
Ordo : Diadematoida
Famili : Diadematidae, Micropygidae
Filum : Echinodermata
Subfilum : Echinozoa
Kelas : Echinoidea
Ordo : Cidaroida
Famili : Cidaridae, Psychocidaridae, Histocidaridae
Ordo : Echinothuroida
Famili : Echinothuridae
Ordo : Diadematoida
Famili : Diadematidae, Micropygidae
Ordo : Phymosomatoida
Famili : Glyptocidariidae, Stomopneustidae
Ordo : Arbacioida
Famili : Arbaciidae
Ordo : Temnopleuroida
Famili : Temnopleuridae
Ordo : Echinoida
Famili : Echinidae, Parechinidae, Echinometridae, Strongylocentrotidae,
Toxopneustidae
Ordo : Clypeasteroida
Famili : Clypeasteridae, Arachnoididae, Laganiidae, Rotulidae, Echinarchniidae,
Dendrasteridae, Mellitidae.
Famili : Glyptocidariidae, Stomopneustidae
Ordo : Arbacioida
Famili : Arbaciidae
Ordo : Temnopleuroida
Famili : Temnopleuridae
Ordo : Echinoida
Famili : Echinidae, Parechinidae, Echinometridae, Strongylocentrotidae,
Toxopneustidae
Ordo : Clypeasteroida
Famili : Clypeasteridae, Arachnoididae, Laganiidae, Rotulidae, Echinarchniidae,
Dendrasteridae, Mellitidae.
Jenis-jenis Bulu Babi di Pulau Barrang Lompo
1. Diadema cetosum
Diadema cetosum merupakan bulu babi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Diadema cetosum memilik ciri khas berupa memiliki duri-duri yang panjang, tajam dan rapuh disekujur tubuhnya, memiliki tubuh bulat, warna berwarna hitam pekat, memiliki Gonopore sebabnyak 5 buah serta sangat jelas seperti mengkilap atau menyala. Habitat di karang, alga, pasir dan lamun, dimana mereka dapat melekatkan kaki ambulakral mereka.
Gambar 1. Gerombol Diadema cetosum pada habitat lamun
2. Tripneustes gratilla
Tripneustes gratilla (Linneaus 1758) adalah bulu babi perairan dangkal yang tersebar luas di Indo-Pasifik tropis (Lawrence & Agatsuma, 2001, Lessios, dkk., 2003). Hewan ini memiliki ciri khas seperti bentuk bulat denan duri-duri yang pendek berwarna orange di sekujur tubuh, diantara lempengan-lempengan duri terdapat lempengan kaki ambulakral yang tersusun rapi dimana kaki-kaki ambulakral berukuran lebih besar serta terlihat jelas dengan warna putih pada daerah ujung, hitam di tengah dan hijau totska di pada pangkal ambulakral.
Tripneustes gratilla ditemukan pada kedalaman sampai 20 m. Habitat Tripneustes gratilla di padang lamun, alga, dan karangdengan dasar perairan berpasir, berlumpur atau substratyang memiliki pecahan karang. Hal ini seperti temuan beberapa ahli. Radjab (2004) menemukan Tripneustes gratilla pada habitat berpasir atau pasir berlumpur yang ditumbuhi lamun pada kedalaman 0,5–20 m. Lawrence & Agatsuma (2007) menemukan Tripneustes gratilla di perairan sangat dangkal hinggakedalaman 75 m. Spesies ini mendiami berbagai jenis habitattermasuk padang lamun (Sammarco, 1987; Sumitro, dkk.,1992; Aziz, 1994; Susetiono, 2004), alga dan mikroalga(Ogden, dkk., 1989), pasir dengan pecahan karang, danrataan terumbu (Lawrence & Agatsuma, 2007).
Gambar 2. Tripneustes gratilla di padang lamun sedang berkamuflase
3. Mespilia globulus
Mespiilia globulus merupakan bulu babi yang biasa di keala dengan bulu babi globe, hal ini dikarenakan bentuknya menyerupai globe. Mespilia globulus memiliki sebutan nama latin yaitu Blue Tuxedo Urchin. Mespilia globulus memiliki ciri khas berupa tubuh yang lebih kecil dari Tripneustes geratilla, memiliki 5-10 celah tanpa duri sebanyak 5-10 dengan warna hitam atau biru tua, memiliki duri berwarna merah coklat serta di celah-celah duri terdapat kaki-kaki ambulakral. Pada sisang hari akan bersembunyi di celah-celah bebatuan atau dibawah tanaman dengan substrat berpasir.
Gambar 3. Mespilia globulus sedang menutupi tubuhnya dengan daun lamun
4. Echinometra mathei
Echinometra mathei merupakan bulu babi yang masuk kedalam pencil urcin, Echinometra mathei memiliki ciri-ciri berupa duri yang besar serta padat serta agak panjang dengan ujung runcing, durinya berwarna cokelat pada pangkal duri berwarna agak putih serta cangkangnya berwarna hitam kemerahan. Habitatnya di daerah karang pada perairan yang dangkal.
5. Echinothrix calamaris
Echinothrix calamaris dikenal juga dengan Banded urchin, Echinothrix calamaris memiliki ciri khas berupa duri-duri, dimana terbagai atas dua duri yaitu duri halus berwarna hitam kemerahan dan duri besar atau kasar berwarna dasar putih di mana di balut warna hitam bermotif berupa cincin, jadi terlihat belang-belang. Habitat pada daerah karang, serta lamun berpasir.
Gambar 5. Echinothrix calamaris pada karang
6. Maretia planulata
Maretia planulata merupkan buli babi yang tidak beraturan, dimana hewan ini biasanya menimbun dirinya didalam pasir sehingga masuk kedalam hewan infauna. Maretia planulata dikenal juga dengan bulu hati atau Long heart urchin. Bulu babi jenis ini memiliki ciri bentuk pipih, berwarna putih serta memiliki beberpa duri yang panjang, kebanyakan durinya berukuran pendek. Duri yang panjang ini umumnya melengkung kebelakang anus. serta durinya berwarna putih.
Gambar 6. Maretia planulata di atas substrat pasir sedang berjalan
No comments:
Post a Comment